Jumat, 31 Agustus 2018

Yudha Tri Aditya: Dulu Badut Taman Bermain, Kini Tampil di Asian Games 2018 | PT SOLID GOLD BERJANGKA


PT Solid Gold Berjangka - Yudha Tri Aditya dulunya adalah seorang badut & penjaga wahana. Takdir membukakan jalannya utk jadi seorang atlet hingga tampil di Asian Games 2018.

Yudha adalah salah satu atlet yg memperkuat kontingen Indonesia di Asian Games 2018. Dia tampil di cabang olahraga senam pada nomor trampoline.

Bersama rekannya Sindhu Aji Kurnia, Yudha belum berhasil melaju ke babak final trampoline.
dia harus puas duduk di posisi kesembilan dgn total poin 61.700, atau terpaut 24.470 poin dr posisi kedelapan sebagai batas akhir menuju final.Namun hasil ini tak bisa serta merta & mentah-mentah dianggap sebagai sebuah kegagalan. Sebab Indonesia sendiri baru mulai merintis jalan di nomor ini. Yudha & Sindhu merupakan wakil pertama Indonesia di nomor trampoline dlm sejarah Asian Games.

Yudha sendiri belum lama serius menekuni olahraga trampoline. Pria yg kini berusia 28 tahun itu mengenal olahraga ini saat bekerja sebagai seorang badut & penjaga wahana di salah satu taman hiburan yg ada di Bandung.

Di sanalah dia melihat wahana bermain trampoline, lalu mencoba-coba. Kebetulan Yudha punya latar belakang senam artistik. Dia pernah jadi atlet nomor artistik, namun sempat putus asa & berhenti menekuninya.

"Aku dr kelas 4 SD sudah ikut artistic gymnastic sampai umur 25 tahun di PON (2016) kemarin. Aku sempet putus asa juga setelah di PON kalah karena cedera kaki. Padahal di Pra-PON sudah bisa menang medali emas," kata Yudha."Lalu aku berpikir mungkin di umur seperti ini sudah tdk bisa diharapkan lagi. Kemudian aku masuk ke salah satu theme park yg ada di Bandung. Maaf aku tdk bisa sebut nama tepatnya," sambungnya.

"Di sana aku jaga wahana, jadi badut juga, & pemain sirkus. Itu dua tahun sebelum PON & dua tahun setelah PON. Di situ ada fasilitas trampoline juga, tapi tdk ada pelatih. Di situ aku latihan sendiri & modal tutorial dr Youtube."

Berawal dr coba-coba trampoline di tempat kerja, Yudha lantas memberanikan diri ikut perlombaan di Jakarta. Hasilnya berjalan manis, meski saat itu berangkat dgn modal nekat karena cuma punya bekal Rp 300 ribu."Sampai akhirnya ada kejuaraan di Houbii, aku ikut dgn maksain. Modal cuma Rp 300 ribu ke Jakarta demi ajang itu. Alhamdulillah dpt satu emas & satu perak," ungkap Yudha.

"Setelah itu ada panggilan juga utk pelatnas Asian Games. Aku juga main ikut-ikut aja, tapi ternyata masuk & kami kejar Asian Games ini cuma dlm waktu tiga bulan," Yudha menambahkan.

(Ad -- Solid Gold Berjangka)

0 comments :

Posting Komentar