Kamis, 04 Oktober 2018

Dongeng Kebodohan Ratna Sarumpaet | PT SOLID GOLD BERJANGKA


PT Solid Gold Berjangka - Drama penganiayaan Ratna Sarumpaet akhirnya terbongkar. Kisah Ratna dimulai dr beredarnya foto muka lebam, hingga akhirnya Ratna mengaku bahwa ia berbohong soal penganiayaan. Isu penganiayaan Ratna berawal dr beredarnya foto seorang wanita yg mukanya lebamFoto itu disebut Ratna yg baru saja mengalami penganiayaan.Saat dikonfirmasi apakah Ratna mengalami penganiayaan, ia membantahnya.

"Nggak," kata Ratna saat ditanyasoal apakah ia mengalami penganiayaan.Meski begitu, penganiayaan Ratna diakui oleh Ba& Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Di tim pemenangan pasangan nomor urut 02 ini, Ratna didapuk sebagai salah satu juru kampanye nasional (jurkamnas).

"Kita justru baru tahu tadi malam. Beliau dianiaya oleh sekelompok orang," ungkap Koordinator Jubir Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar SimanjuntakDahnil lalu mengatakan, Ratna mengaku mengalami penganiayaan pada 21 September 2018 di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, Ratna mengalami trauma & ketakutan sehingga tak langsung mempublikasikan kisah penganiayaan itu. Dahnil bahkan meminta LPSK utk membantu melindungi Ratna.

Setelah itu, Waketum Gerindra Fadli Zon juga turut meramaikan isu ini. Ia memposting fotonya bersama Ratna Sarumpaet saat keduanya bertemu. Dalam foto yg diunggah Fadli, tampak masih ada bekas luka di wajah Ratna."Mbak Ratna Sarumpaet memang mengalami penganiayaan & pengeroyokan oleh oknum yg belum jelas. Jahat & biadab sekali," kata Fadli Zon lewat Twitter, "Saya jenguk Mbak Ratna Sarumpaet saat proses recovery dua hari lalu. Tindakan penganiayaan ini memang sungguh keji," imbuhnya.

Lalu sore harinya, Prabowo langsung bertemu dgn Ratna. Lokasi pertemuan tdk dipublikasi, namun diungkap melalui tim Prabowo-Sandiaga.Adalah Fadli Zon & Dahnil Anzar yg kembali mengungkap. Fadli menyampaikan informasi itu melalui akun Twitternya. Dahnil juga menyampaikan hal serupa di Twitter.

"Sekarang Pak @prabowo se&g bertemu di suatu tempat dgn Bu @RatnaSpaet karena beliau khawatir & takut karena trauma merasa terancam," ungkap Dahnil.Hadir dlm pertemuan itu sejumlah tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, termasuk Amien Rais yg merupakan salah satu dewan pembina. Kemudian Ada juga Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso.

Wakil Ketua Tim Ba& Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyg lalu mengeluarkan keterangan tertulis. Ia mengungkap cerita Ratna ke Prabowo soal penganiayaannya. Kepada Prabowo, Ratna mengaku dirinya dihajar tiga orang pada 21 September 2018 malam. Peristiwa itu terjadi setelah Ratna bersama dua temannya dr Sri Lanka & Malaysia menghadiri acara konferensi di sebuah hotel di Bandung.

Ratna bersama dua orang temannya lalu naik taksi menuju Bandara Husein Saatranegara, Bandung. Namun saat dua temannya turun, Ratna disebut ditarik tiga orang.Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap & dihajar habis oleh tiga orang & diinjak perutnya," tutur Nanik. Ia melanjutkan, setelah dipukuli tiga orang tak dikenal tersebut di tempat gelap, Ratna kemudian dilempar ke pinggir jalan aspal hingga bagian samping kepalanya robek. Nanik menyebut kejadian itu sangat cepat sehingga Ratna kesulitan mengingat urutan kejadiannya.

"Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibopong sopir taksi & dimasukkan ke dlm taksi. Oleh sopir taksi, Mbak Ratna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi," kata Nanik. Setelah itu, Ratna disebut mencari kendaraan & pergi menuju rumah sakit. Namun Nanik tdk mengungkap kendaraan apa yg dimaksud & rumah sakit mana yg dituju Ratna. Menurutnya, Ratna juga sempat menelepon dokter bedah yg merupakan temannya & langsung ditangani.Hanya, dokter yg disebut tdk diketahui namanya. Setelah ditangani, Ratna langsung pulang ke Jakarta tanpa dirawat.

"Mbak Ratna malam itu juga langsung balik ke Jakarta & dlm situasi trauma habis dia harus berdiam diri selama 10 hari. Barulah hari Minggu lalu dia memanggil Fadli Zon ke rumahnya & baru semalam Fadli Zon melaporkan ke Pak Prabowo & hari ini di suatu tempat menemui Pak Prabowo," tutur Nanik. Usai bertemu dgn Ratna, Prabowo menggelar konferensi pers bersama timses di kediamannya. Ia sempat menyatakan ingin menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian utk membicarakan soal 'kabar' penganiayaan terhadap Ratna.

"Saya bersama tokoh-tokoh dr ba& pemenangan kita dr Koalisi Indonesia Adil Makmur, kami berencana dlm waktu dekat utk minta waktu menghadap Kapolri & pejabat-pejabat lain utk membicarakan masalah ini (penganiayaan Ratna Sarumpaet)," kata Prabowo di rumahnya, Jalan Kertanegara, Jakarta SelatanDi waktu bersamaan, sejumlah tokoh menggelar Aksi Solidrtas Peduli Ratna Sarumpaet. Mayoritas yg datang adalah pendukung Prabowo-Sandiaga.
Mereka yg tampak hadir dlm aksi solidrtas itu di antaranya adalah Fahri Hamzah, Eggi Sudjana, Kadiv Advokasi & Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean, politikus Gerindra Habiburokhman, hingga aktivis Hariman Siregar.

Eggi Sudjana mengatakan para aktivis berkumpul utk memberi dukungan kepada Ratna Sarampaet. Menurutnya, perlakukan yg dialami Ratna tersebut sangat biadab.

"Ini satu tragedi aktivis, Bu Ratna itu aktivis senior, sudah kelasnya nenek, tapi diperlakukan biadab," tutur Eggi di lokasi aksi solidrtas bagi Ratna Sarumpaet, Dunkin' Donuts Menteng, Jakarta PusatEsok paginya, Rabu (3/10/2018), pihak kepolisian mengungkap penganiayaan Ratna tdk terbukti. Pihak kepolisian mendapat banyak laporan pengaduan soal perkara Ratna itu sehingga polisi melakukan penyelidikan. Polisi menemukan bukti, Ratna tak ada di Bandung pada 21 September 2018. Ratna diketahui menjalani perawatan di RS Khusus Bedah Bina Estetika dr tanggal 21-24 September 2018.

"Tercatat dlm buku register rawat inap RS Bina Estetika Ratna Sarumpaet masuk hari Jumat, tanggal 21 September 2018, pukul 17.00 WIB. Berdasarkan rekaman CCTV, Ratna Sarumpaet keluar RS Bina Estetika pada Senin, tanggal 24 September, pukul 21.28 WIB menggunakan taksi Blue Bird," ungkap Dirkrimum Polda Metro Jaya Nico Afinta.Tak lama berselang usai pernyataan polisi, Ratna lalu menggelar jumpa pers di kediamannya, kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Ia mengaku telah berbohong soal cerita penganiayaan.

Ratna menyatakan kebohongan berawal hanya utk mencari alasan ke anak-anaknya soal kondisi mukanya yg lebam saat pulang ke rumah. Sebenarnya, Ratna berkunjung ke rumah sakit utk keperluan sedot lemak."Tanggal 21 saya mendatangi rumah sakit khusus bedah, menemui dokter Sidik, ahli bedah plastik. Kedatangan saya ke situ karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak di pipi kiri-kanan saya. Dokter Sidik adalah dokter ahli bedah plastik yg saya percaya, yg saya sudah 3, 4 kali ke sana," ucap Ratna.

Sambil terisak, Ratna meminta maaf kepada capres nomor urut 02, Prabowo Subianto yg telah membelanya. Ia berharap dr pengakuannya, kegaduhan segera berakhir."Saya dgn sangat memohon maaf kepada Pak Prabowo, terutama Pak Prabowo Subianto yg kemarin dgn tulus membela saya, membela kebohongan yg saya buat. Saya nggak tahu apa rencana Tuhan dr semua ini," ujar Ratna.Ia mengaku tak mengerti mengapa terus menyampaikan kebohongan. Padahal awalnya ia hanya ingin berbohong kepada anak-anaknya saja.

"Kebodohan, yg saya nggak pernah baygkan, bisa lakukan dlm hidup saya," kata Ratna.

"Dan saya nggak tahu kenapa, & saya nggak pernah membaygkan bahwa saya akan terjebak dlm kebodohan seperti ini. Saya terus mengembangkan ide pemukulan itu dgn beberapa cerita," tambahnya.

Dia menegaskan tak ada tindak penganiayaan seperti yg beredar sebelumnya. Cerita soal penganiayaan sebenarnya tdk keluar langsung dr mulut Ratna kepada publik. Kubu Prabowo-Sandi yg mengungkap kisah itu."Itu yg yg terjadi, itu lah yg terjadi, jadi tdk ada penganiayaan. Itu hanya cerita khayalan yg diberikan oleh setan mana ke saya & berkembang seperti itu," beber Ratna.Setelah Ratna mengungkap drama kebohongannya, elite-elite politik yg sebelumnya membela Ratna balik memberikan serangan. Elite partai koalisi Prabowo-Sandi juga meminta Ratna utk dicopot dr posisi jurkamnas di timses.

Tak hanya itu, sejumlah pihak membuat laporan ke polisi terkait kasus Ratna ini. Bukan hanya Ratna, pihak-pihak yg turut terlibat dlm penyebaran isu penganiayaan juga turut dilaporkan, di antaranya Prabowo, Sandiaga Uno, Fadli Zon, & Dahnil Anzar. Sandiaga Uno yg sebelumnya menyatakan Ratna diancam oleh orang juga mengambil sikap tegas ke Ratna. Ia menyatakan pihaknya akan melaporkan Ratna karena telah dibohongi.

"Saya pernah memberikan pernyataan, statement, bahwa anggota ba& kita yg melakukan hoax kita akan laporkan ke polisi. Itu pasti kami akan tindaklanjuti,"Ratna kemudian menyampaikan surat pengunduran diri dr jurkamnas. Namun ternyata sebelum surat itu sampai, Ratna sudah terlebih dahulu dicopot dr timses Prabowo-Sandi. Ratna juga mengirim surat permintaan maaf kepada Prabowo.

Di penghujung hari Rabu, Prabowo bersama Sandiaga & timsesnya menggelar konferensi pers. Prabowo meminta maaf karena sempat ikut suarakan kebohongan Ratna Sarumpaet. "Saya atas nama pribadi & sebagai pimpinan dr tim kami ini, saya minta maaf ke publik bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yg belum diyakini kebenarannya," kata Prabowo di kediamannya, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan.

(Ad -- Solid Gold Berjangka)

0 comments :

Posting Komentar