Selasa, 16 Oktober 2018

Cara Hemat Belanja Rp 100.000 Bisa Menang Banyak | PT SOLID GOLD BERJANGKA


PT Solid Gold Berjangka - Beberapa saat lalu di media sosial terjadi perdebatan bahwa dgn Rp 100.000 saat ini masih bisa belanja dgn banyak item di pasar. Ada yg setuju tetapi ada juga yg tdk sesuai fakta di lapangan sehingga memprotes pernyataan tersebut.

Tidak dipungkiri memang biaya hidup semakin hari semakin meningkat. Masalah ini pun kemudian dikaitkan dgn isu politik, mengingat tahun 2019 akan terselenggara pemilu.

Siapa pun presidennya, Laju inflasi sangat sulit dihindari. Inflasi merupakan kecenderungan naiknya harga-harga secara umum, baik barang maupun jasa secara terus menerus. Sehingga 'seolah-olah' nilai uang yg kita miliki mengalami penurunan. Contohnya dahulu kita masih bisa membeli semangkok bakso seharga Rp 5.000, saat ini dgn nilai tersebut sudah tdk bisa karena harga semangkok bakso minimal Rp 10.000 bahkan lebih. Menurut data Bank Indonesia, di bulan September 2018 tingkat inflasi mencapai 2,88 %.

Mungkin tdk begitu masalah bagi sebagian pihak yg selalu mengalami peningkatan income atau pendapatan. Tapi bagaimana dgn kalangan yg tdk mengalami peningkatan karena tdk hanya biaya hidup yg meningkat, kebutuhan hidup pun semakin banyak, sehingga harus pintar-pintar mengatur pendapatan utk mencukupi semua kebutuhan hidup.

Uang sebesar Rp 100.000 sampai saat ini masih menjadi pecahan paling besar utk mata uang rupiah. Semakin hari karena faktor inflasi seolah nilai Rp 100.000 semakin terasa kecil. Jangan sampai nilai sebesar itu Anda habiskan sia-sia & mengorbankan kebutuhan keuangan Anda di masa depan.

Untuk itu banyak yg bisa dilakukan utk menghemat dana Anda minimal sebesar Rp 100.000. Sebelum saya mengupas lebih detail alternatif cara yg bisa dilakukan ada beberapa hal yg harus diperhatikan.Membuat catatan pengeluaran

Tujuan membuat catatan keuangan adalah agar dapat mengetahui utk apa saja &a yg Anda miliki dihabiskan. Apakah uang tersebut tepat guna utk membayar biaya yg benar-benar menjadi kebutuhan seperti transportasi, makan, & listrik.

Atau ternyata sebagian besar dana yg dimiliki habis utk hal-hal yg sebenarnya tdk terlalu penting seperti membeli cemilan atau aksesoris yg tdk diperlukan.

Prioritaskan kebutuhan daripada keinginan

Dari daftar catatan keuangan yg dibuat, perhatikan sekali lagi pengeluaran Anda. Pisahkan mana pengeluaran yg merupakan kebutuhan & keinginan. Jika masih belum bisa membedakan kebutuhan merupakan suatu hal yg wajib atau pokok dipenuhi seperti makan, sedangkan keinginan berkaitan dgn gaya hidup. Makan bisa dilakukan dgn lauk apa saja & dimana saja. Pilihan tersebut merupakan keinginan. Keinginan makan masakan di rumah jauh lebih kecil biayanya dibandingkan dgn keinginan utk makan di restoran.

Seperti apa gaya hidup Anda?

Beda zaman, beda prilaku & beda gaya hidup. Seperti yg diuraikan di atas gaya hidup merupakan keinginan. Saat ini dgn adanya kecanggihan teknologi muncullah media sosial. Dan dgn mudahnya dapat menginformasikan ke publik terkait hal pribadi.

Tanpa disadari sebagian kalangan menjadikan hal ini sebagai ajang pamer sehingga sulit sekali utk bisa mengerem keinginan. Untuk mulai berhemat, Anda perlahan-lahan juga harus bisa merubah gaya hidup yg berlebihan & tdk terpengaruh dgn godaan-godaan luar. Mengatur & mengerem gaya hidup itu tdk bisa dilakukan secara spontan saja karena biasanya sudah menjadi kebiasaan. Nah kebiasaan yg baik itu harus diajarkan atau dilatih.

(Ad -- Solid Gold Berjangka)

0 comments :

Posting Komentar