Kamis, 05 September 2019

Di AS Sering Dikaitkan dengan Vape, Apa Itu THC? | PT SOLID GOLD BERJANGKA


PT Solid Gold Berjangka - Pemerintah AS sejauh ini sedang menyelidiki merek, kandungan, & jenis produk vape yg mungkin terlibat dalam kasus ratusan remaja kolaps karena pneumonia usai menggunakan vape. Banyak pasien melaporkan menggunakan produk vape yg mengandung Tetrahydrocannabinol (THC) sebelum mereka jatuh sakit.

THC merupakan senyawa aktif yg biasanya terdapat pada tanaman cannabis atau lebih dikenal ganja. Vape seringkali diklaim lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Namun, bukan berarti vape aman utk digunakan. Penggunaannya pun punya masalahnya sendiri.

Dikutip dari New York Times, pada vape biasanya kandungan Nikotin atau THC dicampur dgn pelarut. Pelarut atau minyak ini akan dipanaskan & diubah menjadi uap utk dihirup. Dalam proses ini biasanya terdapat beberapa tetesan minyak yg mungkin tertinggal ketika dingin kembali.

 Jika minyak ini terhirup, maka dapat menyebabkan masalah pernapasan & radang paru-paru."Menghirup minyak tersebut berbahaya bagi paru-paru anda & bisa mengakibatkan kematian," kata Thomas Eissenberg yg mempelajari vaping di Virginia Commonwealth University.


Merokok ganja, baik utk rekreasional maupun tujuan pengobatan dapat menimbulkan risiko kesehatan pada sistem pernapasan yg mirip dgn merokok tembakau. Vaping ganja pun juga menimbulkan risiko serius bagi kesehatan.Dikutip dari New York Center For Living, terdapat beberapa risiko kesehatan dari vaping ganja sebagai berikut :

1. Bahan kimia: vape dapat melepaskan bahan kimia berbahaya. Misalnya, jumlah residu amonia yg beracun dalam alat penguap ganja dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Amonia dapat menyebabkan iritasi paru-paru, efek negatif pada sistem saraf pusat, & serangan asma.

2. Masalah Pernapasan: vaping ganja dapat memperburuk kondisi asma. Ini juga dapat menyebabkan kejang pada tabung bronkial.

3. Risiko Kanker: zat penyebab kanker seperti tar dapat dilepaskan ketika vaping ganja. Meskipun tidak sebanyak ketika vaping nikotin.

4. Memperburuk kondisi yg sudah ada: Jika menderita gangguan jantung atau peredaran darah, tekanan darah rendah, diabetes atau skizofrenia, ganja yg dicerna dalam bentuk apa pun dapat memperburuk kondisinya. Bukti menunjukkan bahwa vape atau merokok ganja berpotensi meningkatkan detak jantung menjadi dua kali lipat dari laju normal. Peningkatan detak jantung ini meningkatkan risiko serangan jantung.

5. Ketergantungan: Meskipun ganja tidak membuat ketagihan seperti tembakau, penggunaannya diketahui menyebabkan ketergantungan pada zat tersebut.

6. Masalah Otak: THC dalam ganja diserap ke dalam aliran darah & dibawa ke otak sehingga dapat berdampak negatif pada daya ingat & kemampuan berpikir.

(Ad -- Solid Gold Berjangka)

0 comments :

Posting Komentar