Rabu, 23 Januari 2019

Internet Terlahir dengan Cacat | PT SOLID GOLD BERJANGKA


PT Solid Gold Berjangka - Salah satu "Bapak Internet Dunia", Vint Cerf, mengatakan bahwa internet lahir dgn cacat di dlmnya. Tidak cuma satu, tapi ada dua hal minus di dlm jaringan ini. Saat internet menjalani debutnya, Cerf tdk mendesainnya utk memiliki ruang dlm menangani seluruh perangkat yg nantinya akan terhubung ke dlm jaringan. Selain itu, ia & para pendiri lainnya juga tdk membangun sistem pengamanan data yg beredar di dlm internet.

Untuk lebih lanjut, mari kita bahas satu-satu. Pertama, soal keterbatasan ruang di dlm internet.Cacat ini diatasi oleh Cerf dgn sistem alamat. Setiap perangkat yg terhubung langsung ke jaringan haris memiliki alamat yg unik. Ketika diluncurkan pada 1983, internet mampu menampung 4,3 miliar perangkat. Angka tersebut tentunya terbilang banyak, bahkan melebihi populasi Bumi ketika internet mulai dikembangkan pada 1970-an yg jumlahnya berada di kisaran 3 miliaran jiwa.

Meski demikian, pada era 1990an, angka 4,3 miliar alamat tampak jd sangat sedikit. Cerf beserta ahli internet lainnya pun menyadari bahwa mereka perlu melakukan pembaruan utk memberikan ruang bagi derasnya arus perangkat yg terhubung ke dlm jaringan. Lalu, pada medio 1990an, Internet Engineering Task Force mulai mengembangkan Internet Protocol version 6, atau IPv6, sebagai pembaruan terhadap software yg melatarbelakangi internet.

Fitur utamanya adalah sistem alamat 128-bit, sebuah peningkatan dr yg seblmnya hanya 32-bit.Proses pengujian yg panjang membuat standar ini baru diluncurkan secara resmi pada 2012. Menariknya, Google menyebut hanya sekitar 25% dr penggunanya di seluruh dunia yg menerapkan standar tersebut. Di Amerika Serikat pun, tingkat adopsinya hanya sekitar 35%. Cacat yg pertama tadi mungkin tdk terlalu berpengaruh. Nah, cacat kedua ini yg sampai sekarang mungkin masih membuat pusing banyak orang.

Keamanan merupakan minus yg dimaksud. Di dlm internet, yg disebut Cerf merupakan hasil eksperimen, data yg ditransmisi di dlmnya memang berpotensi dibaca oleh setiap orang, & dr sini mungkin hacker-hacker bermunculan.

Meski demikian, salah satu metode keamanan yg paling sering digunakan di internet tetap berasal dr protokol yg dibuat oleh Cerf. Konsep yg disebut sebagai teknologi public-key encryption itu menjd cikal bakal dr sistem public-key cryptographic, yg salah satunya digunakan oleh HyperText Transfer Protocol Secure (HTTPS).Menariknya, Cerf berpendapat bahwa mungkin bukan ide yg bagus utk membangun sistem keamanan di dlm internet ketika ia diluncurkan. Hal ini karena kebanyakan pengguna awal internet adalah mahasiswa, & mereka tdk terlalu suka utk 'disiplin', yg dlm hal ini berkaitan dgn mengatur password & sebagainya.

"Kita mungkin tdk akan bisa mendapat begitu banyak daya tarik & pengguna jika internet menjd terlalu sulit," ujarnya,

(Ad -- Solid Gold Berjangka)

0 comments :

Posting Komentar