Kamis, 30 Maret 2017

Kala Soekarno Siapkan Pelacur untuk Tentara Jepang | PT Solid Gold Berjangka

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Kekejaman tentara Jepang ketika menjajah Indonesia tidak hanya diperlihatkan kepada para pria pribumi saja, namun gadis-gadis Indonesia ikut menderita.

Tentara Jepang dikenal sbg orang-orang yg haus akan seks.



Bahkan mereka memiliki budak seks yg dibentuk khusus melayani nafsu bejat para tentara ketika tinggal di Indonesia yg disebut jugun ianfu.

Melihat hal tersebut, Soekarno yg ketika itu berada di Padang memiliki strategi agar tentara Jepang tidak mengganggu gadis baik-baik.

"Perempuan yg akan mereka rusak adalah perempuan-perempuan bangsaku."

"Termasuk suku Minangkabau yg terkenal taat beragama," ujar Soekarno spt ditulis Cindy Adams dlm buku 'Bung Karno, Penyambung Lidah Bangsa Indonesia'.

Ia pun harus mencari jalan keluar perihal masalah seks ini.

Dia pun berdiskusi dgn tokoh adat & agama setempat.

Hal itu dilakukan untuk mencegah gadis baik-baik dimasukkan dlm lokalisasi tentara Jepang.

Akhirnya Soekarno pun mengusulkan kenapa tidak mencari pelacur profesional saja yg dikaryakan.

"Semata-mata sbg tindakan darurat, demi menjaga para gadis kita, aku bermaksud memanfaatkan para pelacur di daerah ini."

"Dengan cara ini, orang-orang asing dapat memuaskan keinginannya & sebaiknya para gadis tidak diganggu," ujarnya.

Tidak diduga, usulan tersebut disetujui oleh para tokoh masyarakat dgn gembira.

Soekarno pun lantas mengumpulkan sekitar 120 pelacur & menawari mereka pekerjaan di lokalisasi tentara Jepang.

Bahkan mereka dgn senang hati menerima tawaran tersebut.

Meski begitu, Soekarno tetap merasa hal itu tidak etis.

Namun dia merasa apa yg dilakukannya adalah tindakan paling tepat untuk menyelamatkan banyak gadis baik-baik.

Sementara Jugun Ianfu disebut sbg kejahatan perang.

Meski ada yg sukarela masuk ke lokalisasi, spt yg ditawarkan Soekarno, tapi kebanyakan memang sengaja diculik oleh tentara Jepang.

Mereka diperkosa lalu dimasukkan paksa dlm lokalisasi di dekat kamp-kamp militer.

Modus lainnya adalah menawarkan pekerjaan pada gadis-gadis desa untuk menjadi pelayan atau pegawai pabrik di kota besar.

Tapi ini hanya bohong belaka, mereka tidak pernah diberi pekerjaan.

Truk-truk yg mengangkut mereka malah berhenti di depan lokalisasi.

Gadis-gadis malang ini dipekerjakan secara paksa sbg pelacur.

Masalah perbudakan seks ini terjadi di seluruh wilayah yg dikuasai Jepang.

Di Tiongkok, Vietnam, Filipina, Singapura & Malaysia (Malaya).

Sekitar 20.000-30.000 orang dipaksa menjadi budak seks tentara Jepang selama perang Pasifik yg berlangsung dari 1942-1945.

Selain menderita secara psikis, kebanyakan jugun ianfu jg menderita penyakit kelamin.

Beberapa menderita sangat parah & tak bisa diobati.

Bukan hanya gadis pribumi yg dipaksa Jepang bekerja di pelacuran.

Gadis-gadis Belanda yg menjadi tawanan pun diperlakukan sama.

(Prz - PT Solid Gold Berjangka)

0 comments :

Posting Komentar