Rabu, 04 Januari 2017

SOLID GOLD | Ketika 'Virus' Tolak Ahok Blusukan 'Mewabah'

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Aksi penolakan terhadap calon gubernur DKI, Basuki T Purnama saat blusukan masih terus terjadi.


Tak hanya dari organisasi masyarakat (Ormas), warga biasa pun kerap melakukan protes terhadap Ahok.

Saat kampanye di kawasan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahok mendapat penolakan dari Ketua Front Pembela Islam (FPI) Pasar Minggu Herianudin.

Keduanya bahkan sempat beradu mulut.

Cerita bermula saat Basuki atau akrab disapa Ahok melakukan peninjauan kondisi Kali Serua.

Ternyata di bantaran sungai terdapat bangunan yg terbuat dari seng ditinggali oleh warga luar Jakarta.

Herianudin mempermasalahkan Ahok tidak melibatkan RT & RW saat datang ke wilayahnya.

Mendengar itu Ahok menegaskan tak ada aturan yg dilanggarnya.

Dia pun mengancam akan menuntut Herianudin.

Penolakan kembali terjadi saat calon nomor urut dua itu kampanye di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.

Kali ini massa penolak mantan bupati Belitung Timur itu didominasi oleh anak-anak berusia belasan tahun.

Penolakan dilakukan sebanyak dua kali oleh mereka.

Pertama kali saat Basuki atau akrab disapa Ahok tengah menyusuri gang sempit untuk menengok keluhan warga soal banjir.

Namun sayangnya aksi tersebut tidak ditanggapi.

Ahok ternyata tidak jadi melalui gang yg telah diadang oleh massa penolaknya.

Mereka meneriakan kata penolakan kepada mantan politisi Gerindra itu.

"Tolak, tolak, tolak si Ahok. Tolak si Ahok sekarang jg. Tolak kedatangan penista agama," teriak mereka di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (2/1).

Baca Juga :  5 Kesenian Asal Jawa Yg Kental Aura Mistis | SOLID GOLD
http://bit.ly/2j7cRSY

Kemudian, mereka berlari mencegat Ahok di ruang yg lebih luas.

Mereka kembali meneriakan penolakan kepada terdakwa kasus dugaan penistaan agama itu.

Namun, lebih banyak warga yg mendukung gubernur DKI Jakarta non-aktif itu.

Salah satu aksi penolak Ahok, Suhadi mengatakan, penolakan terjadi karena mereka hanya berpegang teguh kepada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sebab berdasarkan fatwa, pernyataan di Kepulauan Seribu pada 27 September 2017 lalu itu adalah penistaan agama.

"Karena kita ikuti fatwa MUI, kita jg menolak penista agama datang ke sini," tegasnya.

Peristiwa penolak dialami Ahok kali pertama di Jalan Ayub, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ahok pun sempat dievakuasi dgn memakai angkutan umum ke Polsek.

Meski beberapa kali ditolak Ahok menegaskan, dirinya tidak akan terpengaruh dgn adanya aksi penolakan sebagian warga tersebut.

Bahkan, dia memastikan akan kembali ke lokasi yg sama untuk melihat keluhan warga yg selama ini masuk dalam pengaduan.

"Oh datang. karena kan ada masalah, tiap hujan ada genangan. Nah kita mesti lihat spt apa," kata Ahok di kediamannya, Pluit, Jakarta Utara.

(Prz - Solid Gold)

0 comments :

Posting Komentar