Senin, 04 Februari 2019

Perasa dalam Vape Ternyata Tingkatkan Risiko Penyakit Paru-paru | PT SOLID GOLD BERJANGKA


PT Solid Gold Berjangka - Banyak yg mengatakan bahwa rokok elektrik atau vape tdk lebih berbahaya dibandingkan rokok konvensional. Para vapers pun menyebut bahwa vape tdk mengandung bahan-bahan berbahaya seperti di rokok konvensional, seperti 'rasanya buah kok'. Namun, tahukan kamu bahwa perasa dlm vape ternyata dapat membahayakan kesehatan paru-paru juga? Hal ini dibuktikan dlm penelitian yg dipublikasikan dlm jurnal Scientific Reports.

Dalam penelitian tersebut terlihat bahwa ada dampak mengerikan dlm perasa vape yg merupakan bahan kimia yg memengaruhi sel epitel di paru-paru karena dapat menyebabkan penyakit paru-paru. "Studi baru kami menunjukkan bahwa bahan kimia ini dapat merusak silia, garis pertahanan pertama di paru-paru dgn mengubah ekspresi gen yg terkait dgn produksi & fungsi silia," jelas professor genetika lingkungan & patofisiologi, Quan Lu dikutip dr Daily Mail.Dalam penelitian sebelumnya yg dilakukan para peneliti di Harvard TH Chan School of Public Health menemukan perasa di vape mengandung diacetyl & 2,3-pentanedione hingga lebih dr 90 persen di vape yg mereka uji.

Diacetyl juga digunakan sebagai zat penyedap dlm makanan seperti popcorn beraroma mentega, makanan yg dipanggang, & permen. Meskipun aman utk dimakan, tetapi bukti menunjukkan bahwa itu bisa berbahaya ketika dihirup. Bahan kimia ini pun dikaitkan dgn meningkatnya risiko bronchiolitis obliterans, yaitu peradangan yg terjadi di saluran terkecil paru-paru saat perasa itu dihirup.

Para peneliti juga menemukan bahwa kedua bahan kimia tersebut dikaitkan dgn perubahan ekpresi gen yg dapat mengganggu produksi & fungsi silia. "Meskipun beberapa produsen rokok elektrik menyatakan bahwa mereka tdk menggunakan diacetyl atau 2,3-pentandione, justru itu menimbulkan pertanyaan penting, bahan kimia apa kemudian yg mereka gunakan utk perasa?" tutur asisten profesor dr Harvard TH Chan School of Public Health, Joseph Allen.

(Ad -- Solid Gold Berjangka)

0 comments :

Posting Komentar