Selasa, 17 Oktober 2017

Solid Gold | 17-10-1906: Tipu Daya Tukang Sepatu Kelabui Tentara Jerman




Solid Gold | Berlin - Hari ini di tahun 1906, seorang tukang sepatu di Jerman sukses menipu sepasukan tentara. Para serdadu itu bahkan membantu pelaku mencuri 4.000 marks --mata uang yg digunakan di Kekaisaran Jerman dari tahun 1873 sampai 1914.

Bagaimana bisa?

Adalah Wilhelm Voigt si pelaku tipu daya tersebut. Seperti dikutip dari History Channel, pria yg kala itu berusia 57 tahun, dgn catatan kriminal panjang, mempermalukan tentara Jerman dgn mengeksploitasi ketaatan buta mereka terhadap atasan.

Tipu daya itu bermula saat Voight yg mengenakan seragam kapten -- entah palsu atau curian -- mendekati sekelompok tentara di Tegel, Jerman, tepat di luar Berlin. Dengan suara dibuat setegas mungkin, ia memerintahkan unit tersebut utk mengikutinya sejauh 20 mil ke Kota Kopenik.

Setelah makan siang, Voight menempatkan para serdadu dalam posisi siaga, & menyerbu kantor wali kota.

Kepada para 'bawahannya', ia berdusta bahwa wali kota bersalah & harus ditangkap, Ia kemudian memerintahkan pasukan utk membawanya ke tahanan.

Wali kota kemudian dimasukkan ke dalam mobil, & Voigt memerintahkan agar ia dikirim ke pihak kepolisian di Berlin. Dia kemudian meminta diantar ke kotak penyimpanan uang & menyita 4.000 marks yg berada di dalamnya.

Dalam perjalanan ke Berlin, Voigt berhasil kabur, membawa uang hasil akal bulusnya itu. Namun, butuh waktu lebih dari beberapa jam di kantor polisi, sebelum para korbannya menyadari bahwa itu semua adl tipuan.

Meskipun Kaiser atau Kaisar Jerman saat itu, Wilhelm II menganggap kisah perampokan itu lucu, ternyata tak demikian dgn pihak militer. Sebuah perburuan besar-besaran utk menemukan Voigt dilakukan.

Beberapa hari kemudian, Voigt akhirnya tertangkap di Berlin. Dia dihukum empat tahun penjara atas ulah pencurian yg dilakukannya. Tapi Kaiser mengeluarkannya dalam waktu kurang dari dua tahun.

Voigt justru dianggap sebagai seorang pahlawan rakyat selama sisa hidupnya. Mengenakan seragam kapten, fotonya pun diabadikan. Sejak saat itu ia dikenal dgn sebutan The Captain of Köpenick.

Di belahan Bumi lain, pada 17 Oktober 1931 tercatat sebagai momen saat gembong Mafia Al Capone dijatuhi hukuman penjara selama 11 tahun atas kasus penghindaran pembayaran pajak.

Sementara pada 17 Oktober 1968 sejarah mengabadikannya sebagai hari di mana 'silent protest' atlet di Olimpiade Meksiko melawan rasisme yg akhirnya mendunia. Saat itu, dua atlet berkulit hitam mengukir sejarah. Mereka adl Tommie Smith & John Carlos.

Aksi utk memprotes diskriminasi atau rasisme yg dialami warga kulit hitam di Amerika Serikat (AS) itu mereka lakukan dgn berdiri diam. Smith & Carlos yg masing-masing meraih medali emas & perunggu utk lari 200 meter itu berdiri diam di tengah arena olimpiade saat lagu kebangsaan AS dimainkan.

Sambil menunduk, Smith mengacungkan tangan kanan & Carlos mengangkat tangan kiri. Keduanya mengenakan sarung tangan hitam, syal hitam, kaus kaki hitam, & 'nyeker' alias tanpa alas kaki. Perbuatan mereka ini mendapat perhatian dari peserta olimpiade dari berbagai negara. Mendunia.

Setelah meninggalkan podium kemenangan, Smith & Carlos disoraki banyak penonton. Demikian spt dimuat laman histori, BBC on This Day.



Solid Gold | Zmrn

0 comments :

Posting Komentar