PT SOLID GOLD BERJANGKA - Seorang perempuan Palestina yg dikabarkan adalah ibu dari seorang pria yg tewas tahun lalu, mencoba membalas dendam dgn menusukkan gunting ke sejumlah polisi Israel.
Aksi itu dilakukan di pintu masuk ke Kota Tua Jerusalem, Rabu (29/3/2017) waktu setempat.
Berdasarkan keterangan otoritas setempat yg dikutip AFP, disebutkan, perempuan itu langsung ditembak mati akibat ulahnya tersebut.
Wanita itu terlihat mencabut gunting & mengarahkannya kepada para petugas keamanan yg berjaga di gerbang Damaskus.
Dia ditembak mati sebelum bisa menikam siapa pun.
Demikian diterangkan Juru bicara kepolisian setempat dlm keterangan tertulis.
Sebuah foto yg dirilis pihak kepolisian menunjukkan, wanita itu mengangkat tinggi tangannya sambil memegang gunting, kala menyasar "buruannya".
Sementara, serangkaian foto yg menyebar di media sosial menggambarkan seorang perempuan paruh baya tertelungkup, usai serangan tersebut.
Sejumlah gerbang masuk ke Kota Tua yg menjadi daya tarik wisata di kawasan itu, seketika ditutup untuk umum menyusul insiden ini.
Peristiwa ini terjadi seminggu sebelum rangkaian libur dlm rangka Paskah umat Yahudi, yg dimulai pada 10 April mendatang.
Pada masa ini, jumlah pengunjung tempat wisata di Kota Tua mengalami peningkatan.
Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi perempuan yg tewas itu.
Disebutkan, nama perempuan 49 tahun itu adalah Siham Nimr.
Selama ini, Nimr menjadi pengungsi di kamp pengungsi Shuafat, yg berada di sebelah timur Jerusalem.
Kantor berita pemerintah Palestina menyebutkan, Nimr adalah ibu dari Mustafa Nimr, seorang pemuda berusia 27 tahun yg ditembak mati polisi Israel pada September tahun lalu.
Police awalnya menyebut Mustafa sbg pelaku serangan, namun kemudian mereka mengakui bahwa fakta yg sebenarnya tidak demikian.
Mustafa & sepupunya, Ali, hanya mencoba untuk menghindari pemeriksaan polisi dekat pos Shuafat saat mereka mengemudi.
Ali kemudian didakwa dgn pasal pembunuhan, karena jaksa mengatakan dia mengemudi tidak menentu arah & membuat petugas terpaksa menembak.
Gelombang kekerasan pecah di wilayah ini pada Oktober 2015 & diklaim telah menelan 258 nyawa warga Palestina, 40 Israel, dua Amerika Serikat, satu Jordania, & satu Eritrea, serta satu Sudan.
Sebagian besar warga Palestina yg terbunuh adalah karena mereka membawa pisau & mencoba melakukan serangan.
Ada pula yg membawa senjata api, atau melakukan serangan dgn menabrakkan mobil.
Sementara, warga lain tewas di tengah aksi unjuk rasa atau pun bentrokan, & serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Kekerasan telah mereda dlm beberapa bulan terakhir, meskipun terkadang muncul serangan sporadis.
Kelompok hak asasi manusia menuduh pasukan keamanan Israel menggunakan kekuatan yg berlebihan untuk menundukkan penyerang dlm kasus-kasus tertentu.
Sebagian besar serangan dilakukan oleh penyerang tunggal, oleh mereka yg masih sangat muda.
(Prz - PT Solid Gold Berjangka)
0 comments :
Posting Komentar