Selasa, 01 Oktober 2019

Minum Kopi Bikin Tubuh Terasa Lelah? | PT SOLID GOLD BERJANGKA


PT Solid Gold Berjangka - Banyak orang memilih menyeruput kopi untuk memberikan stamina & energi. Namun, ada sebagian yg justru merasa lelah setelah meminumnya. Kenapa demikian?

Kopi dikenal memiliki kandungan kafein di dalamnya. Namun, kafein yg terkandung dalam kopi tidak mempengaruhi semua orang dgn cara yg sama. Ada yg merasa lebih berenergi atau justru sebaliknya.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), dalam secangkir kopi dgn volume 240 ml mengandung kafein sekitar 80 - 100 mg. Dilansir dr Medical News Today (25/9) sebenarnya kopi tidak membuat orang lelah, tetapi kafein di dalamnya yg memberikan efek kelelahan pada tubuh seseorang.

Itu disebabkan karena kafein memblokir reseptor adenosin di otak. Adenosin adalah zat kimia otak yg mempengaruhi siklus tidur & bangun. Kadar adenosin meningkat selama jam bangun & menurun saat tidur.Molekul adenosin berikatan dgn reseptor khusus di otak, yg memperlambat jalannya aktivitas otak dalam persiapan ketika ingin tidur. Namun, kafein mencegah hal ini terjadi dgn mengikat reseptor adenosin.

Sementara tubuh mampu menyerap kafein dgn cepat, sehingga orang dapat merasakan efeknya dalam beberapa menit setelah minum kopi. Faktanya, tubuh menyerap 99 % kafein dalam 45 menit setelah dikonsumsi.Kemudian setelah tubuh sepenuhnya memetabolisme kafein yg diserap, efeknya akan hilang. Lamanya efek tersebut dirasakan tubuh juga bervariasi setiap orang. Meskipun menghambat reseptor adenosin, tetapi kafein tidak memproduksi molekul adenosin baru.

Ketika kafein habis, molekul adenosin dapat berikatan dgn reseptornya, sehingga bisa menyebabkan seseorang merasa ngantuk. Namun, beberapa orang yg rutin mengonsumsi kopi & minuman berkafein lainnya dapat menahan rasa kantuk tersebut, karena tubuh mereka memproduksi lebih banyak reseptor adenosin untuk mengatasi rasa kantuk itu.

Hal ini juga dibuktikan melalui studi kecil dgn meneliti efek dr konsumsi kafein berkelanjutan pada kinerja bersepeda dr 11 orang dewasa yg aktif secara fisik. Awalnya para peserta penelitian memiliki detak jantung yg lebih tinggi & memberikan kekuatan bersepeda yg lebih kuat setelah minum kafein.

Namun, setelah 15 hari efek kafein mulai berkurang. Dengan hasil ini, menunjukkan bahwa orang yg secara teratur mengonsumsi kafein dapat membangun toleransi terhadap efek stimulannya.

Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa paparan kafein secara terus menerus tidak memengaruhi cara tubuh menyerap atau memetabolisme kafein. Selain itu, penelitian ini juga mengatakan bahwa kafein pada kopi dapat meningkatkan kadar gula darah.

Efek kopi pada kadar gula darah tetap menjadi titik kontroversi bagi para peneliti. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa senyawa di dalam kopi dapat meningkatkan metabolisme glukosa & mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Namun, efek buruk dr kafein bisa meniadakan efek menguntungkan dr minum kopi. Terlebih pada orang yg memiliki kadar gula darah yg tinggi bisa mengalami sakit kepala, kelelahan, sulit berkonsentrasi, selalu merasa haus, seringnya buang air kecil, insomnia, kecemasan & gangguan kesehatan jantung. Itu akan terus terjadi sampai kadar gula darah dalam tubuh kembali normal.

(Ad -- Solid Gold Berjangka)

0 comments :

Posting Komentar